Jumat, 05 Agustus 2011

I am who I am...

Semisal kamu sedang membuat sebuah karya dengan segenap tenaga, pikiran dan waktumu. Sampai akhirnya karya itu selesai dengan indah, sempurna malah. Eh, tiba-tiba ada orang datang dan tanpa rasa bersalah menginjak karyamu itu sehingga meninggalkan bekas.

What will you fell? What will you do about it?

Wah, sudah pasti marah dong. Layaknya ketel yang sudah mendidih, darah langsung naik ke kepala, mulut melancarkan kata-kata "mutiara" dan tangan siap melayang ke wajah sang pelaku "kriminal" tersebut.

Ini baru sekali lho. Coba, kalau kejadian ini terjadi berkali-kali, bahkan setiap hari. What will you do?
Apakah kamu akan terus berkarya? Atau kamu malah mulai pesimis, karena tidak ada satupun dari karya itu yang dihargai oleh orang?

But, do you know that ada banyak sekali pekerjaan di dunia ini yang karya pekerjanya diinjak-injak oleh orang banyak? Tapi, mereka tetap berkarya dengan baik setiap harinya, tanpa sedikit pun mengurangi usaha, waktu dan tenaga yang mereka keluarkan.

Mengagumkan? Tidak dapat dipercaya? Mau tahu pekerjaan apa yang seperti itu?

Pekerjaannya adalah memastikan bahwa lantai selalu bersih, tanpa adanya debu atau kotoran tergeletak di sana. Dia adalah tukang sapu.

Pekerjaannya adalah memastikan bahwa rumput di kebun tertata rapi, tidak tumbuh liar, bahkan memiliki corak yang unik setiap saat. Dia adalah tukang kebun.

Pekerjaannya adalah memastikan bahwa rumah selalu bersih, cucian beres, baju bersih sudah rapi disetrika, makanan selalu siap sedia. Dia adalah pembantu/pembokat.

Pekerjaannya adalah memastikan bahwa jalanan dan trotoar bersih dari sampah, mengambil sampah di depan setiap rumah, dan membawanya ke tempat pembuangan sampah. Dia adalah petugas kebersihan kota/pasukan kuning.
Dan masih banyak lagi pekerjaan lainnya.

Coba bayangkan, jika mereka tiba-tiba merasa putus asa atas pekerjaan mereka dan memutuskan untuk tidak bekerja, apa yang akan terjadi di dunia ini. Penuh dengan sampah dan kotoran di mana-mana.

Mereka ada untuk mengerjakan tugas mereka di dunia ini. Mereka adalah bagian dari dunia ini. Layaknya bulu di tangan dan di kaki adalah bagian dari tubuh manusia, mereka adalah bagian dari dunia ini dengan fungsi mereka sendiri. Kamu dan aku juga adalah bagian dari dunia ini dengan fungsi kita sendiri.

Coba kita lihat Kolonel Sanders, karyanya ditolak sebanyak 1009 kali, sampai akhirnya diterima oleh restoran ke 1010. Dia adalah contoh orang yang tetap gigih memperjuangkan karyanya, sekalipun karyanya telah di-"injak-injak" (baca:ditolak) oleh 1009 restoran.

Kita lihat juga sosok Thomas Alva Edison. Ketika dia hendak menciptakan lampu pijar, dia sempat gagal lisebanyak 10083 kali, sampai akhirnya dia berhasil.
Berikut ini quote beliau saat beliau gagal untuk yang ke 9.999 kali: "Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok."

Kedua sosok di atas adalah dua orang yang gigih memperjuangkan ide dan karyanya, sekalipun diinjak-injak orang, sampai akhirnya mereka menciptakan 2 karya yang tidak akan pernah dilupakan oleh dunia saat ini.

When you have chosen a path, keep walking on it as long as there is a way. Never stop in the middle of your journey and turn around, if so, you won't have enough time to reach your destination.
Ketika gagal, kedua orang di atas tidak menyerah dan mencoba mencari pekerjaan lain, tetapi mereka tetap gigih sampai karya mereka diterima oleh dunia.

Ingat kata kakek Einstein: "Try not to become a man of success but rather to become a man of value."
Kita janganlah mengejar kesuksesan berupa kekayaan atau kedudukan semata, tapi baiklah kita berjuang supaya saat kita mati kelak, orang akan mengingat kita sebagai "A man of value", yang dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Semoga ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar